Tuesday, May 1, 2018

Apa itu Swap Space





Swap space adalah istilah lain untuk backing store. Swap space dapat diletakan pada file sistem dalam bentuk swap file atau dalm partisi disk yang terpisah. dengan megunakan file sistem akan terjadi overhead yang cukup segnifikan. overhead dapat dikurangi dengan mengunakan aplikasi yang megalokasikan swap file dalam block disk yang berdekatan. lebih umum lagi, partisi yang terpisah digunakan ketika tidak ada file sisitem.solaris linux mengijinkan pertukaran antara raw partition dan file system.

Managemen Ruang Swap adalah salah satu low level task dari OS. Memori virtual mengunakan ruang disk sebagai perluasan dari memori utama. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan output yang baik. Namun dilain pihak, pengguanaan disk akan memperlambat akses karena akses dari memori jauh lebih cepat.

Penggunaan Ruang Swap. Ruang Swap digunakan dalam beberapa cara tergantung penerapan algoritma. Sebagai contoh, sistem yang menggunakan swapping dapat menggunakan ruang swap untuk menggunakan seluruh proses trmasuk data yang segmen. Jumlah dari ruang swap yang dibutuhkan dari jumlah memori fisik, jumlah dari memeori virtual yang dijalankan, cara penggunaan memori virtual tersebut. beberapa sistem operasi seperti UNIX menggunakan banyak ruang swap, yang biasa diletakan pada disk terpisah. Ketika kita menentukan besarnya ruang swap, sebaiknya kita tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Namun perlu diketahui bahwa akan lebih aman jika mengalokasikan lebih ruang swap. Jika sistem dijalankan dan ruang swap terlalu sedikit, maka proses akan dihentikan dan mungkin akan merusak sistem. sebaliknya jika terlalu banyak juga akan mengakibatkan lamanya akses dan pemborosan ruang disk, tetapi hal itu tidak menimbulkan resiko terhantinya proses. Sebagai contoh, Linux memperbolehkan penggunaan banyak ruang swap yang tersebar pada disk yang terpisah

Lokasi Swap-Space


Ada dua tempat dimana swap-space bisa berada: swap-space bisa diletakkan pada partisi yang sama dengan sistem operasi, atau pada partisi yang berbeda. Apabila swap-space yang dipakai hanya berupa sebuah berkas yang besar di dalam sistem berkas, maka sistem berkas yang dipakai bisa digunakan untuk membuat, menamakan, dan mengalokasikan tempat swap-space. Maka dari itu, pendekatan seperti ini mudah untuk diimplementasikan. Sayangnya, juga tidak efisien. Menelusuri struktur direktori dan struktur data alokasi disk memakan waktu, dan berpotensi untuk mengakses disk lebih banyak dari yang diperlukan. Fragmentasi eksternal bisa membuat swapping lebih lama dengan memaksakan pencarian sekaligus banyak (multiple seeks) ketika sedang membaca atau menulis sebuah proses. Kita bisa meningkatkan performa dengan meng-cache informasi lokasi blok pada physical memory, dan dengan menggunakan aplikasi khusus untuk mengalokasikan blok-blok yang contiguous (tidak terputus) untuk berkas swap-nya, dengan waktu tambahan untuk menelusuri struktur data file-system masih tetap ada.

Metode yang lebih umum adalah untuk membuat swap-space di partisi yang terpisah. Tidak ada sistem file atau struktur direktori di dalam partisi ini. Justru sebuah swap-space storage manager yang terpisah digunakan untuk mengalokasikan dan melepaskan blok-blok yang digunakan. Manager ini menggunakan algoritma yang dioptimalkan untuk kecepatan, daripada efisiensi tempat. Fragmentasi internal mungkin akan meningkat, tetapi ini bisa diterima karena data dalam swap-space biasanya umurnya lebih singkat daripada data-data di sistem file, dan swap area-nya diakses lebih sering. Pendekatan ini membuat besar swap-space yang tetap selagi mempartisi disk. Menambah jumlah swap-space bisa dilakukan hanya me lalui mempartisi ulang disk (dimana juga termasuk memindahkan atau menghancurkan dan mengembalikan partisi file-system lainnya dari backup), atau dengan menambahkan swap-space di tempat lain.

Beberapa sistem operasi cukup fleksibel dan bisa swapping baik di partisi mentah (raw, belum di-format) dan di file-system. Contohnya Solaris 2. Policy dan implementasinya terpisah, sehingga administrator mesinnya (komputernya) bisa memutus kan mana yang akan digunakan. Pertimbangannya adalah antara kemu dahan alokasi dan pengelolaan file-system, dan performa dari swapping pada partisi yang raw.

No comments:

Post a Comment